Malam
bertabur bintang berhiaskan cahaya rembulan. Angin malam berbisik menjamah
dedaunan dan dengan sengaja menyibak jilbab merah jambu yang ku kenakan. Suara
jangkrik semakin menambah keheningan malam ini. Aku termenung di beranda rumah sambil
sesekali menggosok-gosokkan kedua telapak tanganku untuk sekedar menghangatkan
diri. Kueratkan jaket yang terasa semakin menipis terhentak oleh sibakan angin
yang menusuk ke pori-pori kulitku. Aku terdiam. Sesekali diiringi desahan
sambil berucap Istighfar.
Ku
perhatikan daun jambu kering yang berguguran tertiup angin. Begitu indah alam
ini. Sungguh, Allah memang tidak menciptakan semua ini dengan sia-sia. Subhanallah. Aku bertasbih sambil
memperhatikan ciptaanNYA. Disela-sela kekagumanku, sebuah bayangan berkelebat
dari arah semak-semak di samping rumah tetanggaku. Sontak aku terperanjat. Ya Allah! Apa itu? Aku bertanya-tanya
dalam hati. Rasa takut menyelinap pada diriku. Namun, aku punya Allah yang
selalu bersamaku. Aku tidak boleh takut kepada selain Dia.
“Hey!!
Siapa disana?” Kuberanikan diri untuk bertanya pada sosok di balik semak-semak
itu yang entah manusia atau bukan.
Jantungku
masih berdegup kencang memperhatikan semak-semak yang bergoyang itu. Lama tak
ada jawaban. Ku perhatikan keadaan sekitar. Sepi. Tak ada satupun orang yang
lewat. Karena suasana yang mencekam akhirnya kupanggil mama.
“mah...!”
Panggilku dengan nada setengah takut.
Terdengar
suara hentakan kaki mama yang melangkah semakin mendekat. “ada apa sih, Salwa?
Teriak-teriak malam-malam begini.” Ujar ibu dengan raut mukanya yang mengerut
karena usianya yang semakin rapuh.
“afwan,
mah. Ini tadii....” belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku, tiba-tiba
sesosok mahluk muncul di hadapan kami.
Mataku
tak sanggup berkedip, mulutku hanya menganga tanpa sepatah katapun. Heran,
takut, kaget, bercampur takjub. Subhanallah.
MasyaAllah, Astaghfirullah.. Cepat-cepat ku alihkan pandangan.