Assalamu’alaikum Julia’s
Pen-Nity……
Akhirnya Jul
mulai meluangkan “sedikit” waktu dan tentunya meninggalkan “besarnya” rasa
malas buat kembali bikin tulisan-tulisan ala kadarnya yang tercurah dari “Pena
Julia” pastinya. Nah, sekarang ini Jul punya topic yang membetot..eh salah!
Sorry sorry efek dari kembalinya saya ke tanah pasundan. Maksudnya menarik
menurut Jul. Hehehe. (Perasaan nggak ada
yang lucu deh). Back to the point, Jul bakalan ngebahas tentang “Curhat”
dan beberapa subjek-subjeknya yang masih juga berhubungan.
Curhat.
Curhat itu apa sih?!
Curhat itu apa sih?!
Kalo menurut singkatan sih artinya “Curahan Hati”.
Eitz, tapi bukan “Cucur Haneut” loh ya.. (Cucur Haneut itu berasal dari bahasa
Sunda yang artinya Kue Cucur Anget). Loh kok jadi ngebahas kue cucur sih? (jadi siapa yang salah???!)back back
back….. Berdasarkan singkatan di atas, kalau menurut Jul sendiri curhat itu adalah
sebuah curahan hati dan perasaan yang diungkapkan oleh si pencurhat kepada si
pendengar (seseorang yang dipercaya) dengan tujuan untuk berbagi kisah dari
berbagai problema hidup yang ada dan juga untuk membantu mencari solusi, juga meringankan
atau bahkan menghilangkan beban hati si pencurhat. Walaupun pada masa sekarang
ini, fenomena curhat ini sering-seringnya malah dijadikan ajang untuk ngomongin
orang atau dalam Islam disebut juga ghibah
atau bahasa gaulnya gossip. Nah orang
yang curhatnya nyamber ke ghibah,
biasanya tema curhatnya tentang gaya hidup dan mencurahkan kekesalan. So, biar
curhat kita nggak nyamber ke ghibah ada
baiknya kita bercerita tentang perasaan atau hidup kita saja.
Kalian juga
pasti tau kalau curhat itu nggak cuma bisa ke sesama manusia saja kan..Actually, curhat yang lebih afdhol itu
ya kepada Sang Pemilik Hidup yang sesungguhnya yakni Allah Swt. Ia lebih pandai
menjaga rahasia hamba-Nya, dan Ia mampu membolak-balikan hati hamba-Nya. Kita
hanya perlu modal khushu dan kesungguhan untuk bisa curhat atau mengadu dengan
tenang pada-Nya. Panjatkan beberapa do’a setelah kita selesai curhat pada-Nya. Walau
Ia tak merespon langsung, tapi yakinlah bahwa Rabb kita mendengar, melihat dan
mengatur apa yang terjadi pada kita. Over that, kita juga perlu selalu
berhuznudzan pada-Nya. Bukan hanya kita yang butuh pendengar yang bisa
dipercaya tapi pendengar juga butuh kepercayaan kita padanya. Seperti halnya
pada Sang Maha Sempurna, kita harus menjaga kepercayaan kita pada-Nya. (yang bingung tunjuk jari!!!)
Balik Lagi, untuk bisa
curhat dengan tenang pada sesama manusia biasanya si pencurhat akan memilih
calon pendengar yang bisa dipercaya dan tentunya mampu membuatnya nyaman saat
mulai mencurahkan unek-unek hatinya. Lalu bagaimana cara kita mengetahui apakah
si pendengar dapat dipercaya atau tidak??? Berikut ada beberapa tips yang Jul
dapat berdasarkan survey dan wawancara Jul pada beberapa teman Jul untuk
mengetes kepercayaan pendengar: