25 December 2014

Contoh Resensi Novel : 3600 Detik

60 Menit Bersamamu


Judul Buku      : 3600 Detik
Penulis             : Charon
ISBN               : 978-979-22-3728-3
Penerbit           : GramediaPustaka
Tahun Terbit    : 2008
Tebal               : 208 halaman
Dimensi           : 13,5 x 20 cm
Jenis Buku       : Fiksi

            Sandra begitu kalut dengan perceraian kedua orang tuanya. Hal itu membuat gejolak kebenciannya semakin besar terhadap orangtuanya. Ditambah dengan keputusan ayahnya yang mengharuskan Sandra untuk tinggal bersama ibunya, yang sama sekali tidak memiliki kedekatan dengan

22 December 2014

Juli Merindu


Hujan. Cuaca yang cukup mengundang kontroversi. Tidak hanya segelintir orang yang berpendapat bahwa hujan itu membosankan. Berbagai alasan mereka utarakan. Mulai dari ngga bisa pergi kemana-mana lah, dingin lah, takut kilat lah, padahal mau berangkat kerja, padahal mau sekolah, bahkan ada juga alasan yang sering digunakan oleh para kaum ibu yakni “takut jemuran nggak kering”. Beberapa orang bahkan terpaksa harus membatalkan janji atau acaranya karena hujan. MasyaAllah. Padahal begitu banyak Rizki yang Allah limpahkan kepada kita melalui hujan. Tidakkah kalian melihat tanda-tanda
kebesaran Allah melalui sepercik air hujan?


“Dan diatara tanda-tanda (kebesaran)Nya, Dia memperlihatkan kilat kepadamu untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan air itu dihidupkannya bumi setelah mati (kering). Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mengerti.” (QS. Ar-Rum : 24)
Maka, nikmat Rabbmu yang manakah yang kamu dustakan?                                                    
Well, dari situlah akupun mulai menikmati hujan. Tapi bukan karena aku ikut-ikutan Edward Cullen yang suka hujan juga loh. Aku kembali terpaku di beranda rumah sambil menikmati hujan yang mulai mereda. Jalanan sepi, basah sepenuhnya oleh hujan. Aku tersenyum seketika. Melihat segerombolan anak kecil yang menari dengan riangnya di bawah guyuran hujan. Tawa mereka begitu tulus menikmati hujan. Bahkan mereka masih mengenakan pakaian Diniyah mereka. Tak bisa kupungkiri, tingkah mereka mengingatkanku pada masa kecilku. Ya. Aku pernah melakukan hal yang sama seperti anak-anak itu. Menari di bawah guyuran air hujan. Tanpa beban. Subhanallah.
“Adee............. Awasss!!!!” aku terperanjat seketika. Sebuah motor melaju kencang menerobos hujan menyerobot segerombolan anak yang tengah bermain di tengah jalan. Aku bangkit dari dudukku. Hendak menghampiri anak-anak itu. Namun si pengendara berhasil menghentikan motornya sebelum motornya benar-benar menabrak salah satu anak. Remnya berdecit keras. Alhasil ia sedikit menyerempet lengan salah satu dari segerombolah anak itu. 
Ku ambil payung sambil kemudian melangkah mendekati TKP. Ingin rasanya kumaki si penyerempet itu. Tapi aku tetap berusaha tenang. 

      Bersambung....

16 August 2014

Finally, We're married!

   I'am back guys... with a happiness news.

   Well, diusia 21 tahun ini akhirnya aku menemukan sang "Pendamping Hidup" yang luar biasa. Pendamping
hidup yang aku dapatkan setelah melalui proses dan acara terindah yang disebut "Pernikahan". Statusku kini telah berganti menjadi seorang "istri" untuk suamiku tercinta. Bahkan aku tak pernah mengira bagaimana aku akan berdampingan dengannya setelah proses PDKT yang sebelumnya sulit untuk dikatakan berhasil atau tidak. Lucu sih. Bahkan Blogku ini menjadi saksi bisu dalam proses PDKTnya denganku. Walau sekian lama tak juga ku berikan respon tapi Dia tak juga menyerah.
 
   Finally, we have together now. Berada dalam satu atap. Hmm... rasanya "nggak nyangka yah, Bi.. kita bisa sampe sini." ujarku pada si www.ayafsay.com .

   Rasanya menjadi seorang istri ituuuuu.... amazing. Mulai mengemban tugas dan tanggung jawab yang amat luarbiasa. But, it's a wonderfull things.