Ketika jiwa bertaut pada setitik harapan
Harapan yang menjelma seperti sebuah pijar
Mencoba menjelajah ruang kosong di hati
Dengan seutas senyum yang membayang
Pijar itu mencoba merasuki kegetiran hati
Mengulik
dan menanti sebuah hati yang masih diselimuti bayang masa lalu
Mengharapkan
sebuah asa untuk menjadi realita
Namun,
asa yang terlalu bergejolak
Tak
akan pernah mampu membentuk suatu keindahan
Walau
pijar selalu mencoba menerangi ruang
hati
Tapi
terlalu sulit untuk bisa menerobos celah sempit
dalam jiwa
Cobalah mengerti raga ini
Pahami
setiap kata yang teruntai tak sempurna
Mantapkan asa agar tak menjelma menjadi sebuah
kepalsuan
Yakinkan hati jika pijar itu menginginkan ruang
kosong
Yang hanya terisi harapan sederhana
Dan cobalah memaknai kelemahan raga ini
Agar cahaya pijar tak meredup ketika berhadapan
dengan realita
Jadikan pijar itu sosok yang tak hanya
menerangi dalam kegelapan
Teguhkan
rasa dan mulailah untuk benar-benar
membentuk cahaya itu menjadi sebuah cinta
Baca, Hayati, Maknai, dan Pahami...
0 comments:
Post a Comment
Let's Leave a Comment Politely, Friends! ^_^